Carmela
Indonesia Way 13 - Exercise 13-02 Declining Invitations *Questions are given the exercise. Answers are mine. 1a. Apakah Anda mau minum bir di rumah saya nanti malam? Maaf, tidak bisa. Saya harus belajar. 1b. O begitu. Bagaimana kalau nanti siang? Maaf, saya harus bekerja ke perpustakaan. 2a. Apakah Anda bisa belajar dengan saya di perpustakaan nanti sore? Maaf, tidak bisa. Saya pergi ke kantor saya nanti sore 2b. O begitu. Hmmmm, bagaimana kalau Anda belajar dengan saya di rumah? Maaf. Saya akan harus bekerja. 3a. Apakah Anda mau pergi dengan saya ke Semarang nanti malam? Maaf, tidak bisa. Saya pergi ke sana dengan saudara saya. 3b. O begitu. Bagaimana kalau kita ke Semarang nanti siang? Maaf. Saya pergi ke kantor nanti siang. 4a. Apakah Anda mau makan dengan saya di restoran Cina sekarang? Maaf, saya kurang suka makanan Cina. 4b. O begitu. Bagaimana kalau kita makan di pasar? Maaf. Saya harus pulang. 5a. Apakah Anda bisa naik bus dengan saya ke kampus? Maaf, saya harus pergi ke rumah saya sebelum pergi ke kampus. 5b. O begitu. Bagaimana kalau naik taksi? Maaf. Saya akan pergi ke sekolah dengan teman saya.
May 16, 2015 11:08 AM
Corrections · 1
1

Indonesia Way 13 - Exercise 13-02

Declining Invitations

*Questions are given the exercise. Answers are mine.

1a. Apakah Anda mau minum bir di rumah saya nanti malam?
Maaf, saya tidak bisa. Saya harus belajar.
1b. Oh begitu. Bagaimana kalau nanti siang?
Maaf, saya harus bekerja di ke perpustakaan.


2a. Apakah Anda bisa belajar dengan saya di perpustakaan nanti sore?
Maaf, saya tidak bisa. Saya harus pergi ke kantor saya nanti sore

When Indonesian people say "kantor", we usually imply to our office / workplace. Except if the company has many branches, you can say "kantor pusat" for "head office / headquarter" or "kantor di INSERT BRANCH LOCATION".
2b. Oh begitu. Hmmmm, bagaimana kalau Anda belajar dengan saya di rumah? This is an unnecessary, weird and dumb question. I don't know why the author includes this question. We know that "I/you" can't study together. Why must the other people insist "I/you" to study together with him?
Maaf. Saya akan harus bekerja.

3a. Apakah Anda mau pergi dengan saya ke Semarang nanti malam?
Maaf, saya tidak bisa. Saya akan pergi ke sana dengan saudara saya. In my opinion, this is a weird answer/reply. I would say "Maaf, saya akan bertemu/ketemu dengan saudara saya nanti malam"
3b. Oh begitu. Bagaimana kalau kita ke Semarang nanti siang?
Maaf. Saya harus pergi ke kantor nanti siang. Or you can say "Maaf. Saya harus bekerja nanti siang"
 
4a. Apakah Anda mau makan dengan saya di restoran Cina sekarang?
Maaf, saya kurang suka makanan Cina.
4b. Oh begitu. Bagaimana kalau kita makan di pasar?
Maaf. Saya harus pulang. This is a rude answer to reject an invitation in Indonesia. Because you just say that you don't like Chinese food and then the person kindly offers you to another location and you reply that you want to go home.

My suggestion is to give an explanation. e.g. "Maaf. Saya tidak bisa makan makanan pasar karena WRITE YOUR EXPLANATION HERE" or "Maaf. Saya harus pulang sekarang karena WRITE YOUR EXPLANATION HERE"

5a. Apakah Anda bisa naik bus dengan saya ke kampus?
Maaf, saya harus pulang pergi ke rumah saya sebelum pergi ke kampus. Same explanation with "kantor"

My suggestion is to write other types of transportation that "I/you" will use. e.g. "Maaf, saya tidak bisa. Saya akan pergi ke kampus naik WRITE THE TRANSPORTATION TYPE"
5b. Oh begitu. Bagaimana kalau naik taksi? Same explanation with question 2b. This is another unnecessary, weird and dumb question. Usually people will follow up your answer with this question: "Oh begitu. Bisakah saya pergi bersama/menumpang anda?"
Maaf. Saya akan pergi ke sekolah dengan teman saya.

May 18, 2015
Want to progress faster?
Join this learning community and try out free exercises!