ulasan "Prometheus" bagian 3, terakhir
Narasi Sinopsis Prometheus berlimpah memiliki rahasia, pertanyaan terbuka mengenai sifat ras alien dan petunjuk-petunjuk untuk memahami bagaimana kelahiran raksasa rakasa utama dari Alien (terkenal seperti dikenal sebagai “xenomorph”) terjadi. Ceritanya ini pasti punya memiliki beberapa kelemahan, bagi sangat menarik menonton sebuah ide berani mengenai awal kehidupan di bumi dan hubungan manusia dengan mahluk lain di alam semesta. Meskipun demikian tidak mengherankan ada banyak kritik dan kekecewaan penggambaran asal peristiwa dari Alien menurut Ridley Scott. Seperti semua seri film intergenerasi, setiap kali rilis bagian baru direncana penggemar dari generasi lebih tua membangun harap-harap yang sulit dipenuhi. Selain itu, pada pandangan pertama ada kesenjangan besar di antara potensi untuk cerita mengesankan kalau diberi aspek visual yang sudah luar biasa, dan hasil miskin mengenai skenario dan dinamik karakter. Namun, setelah sebentar lagi, kita akan memahami ada kecerdikan tersembunyi dalam narasi cerita Prometheus. Pertama, filmnya menujukkan sejauh mana imajinasi manusia, bagaimana kita mengartikan tempat dan peran manusia dalam alam semesta. Oleh karena itu, benar-benar sangat terinspirasi berinspirasi dan kesan visual salah satu dari jenis. Di mana pengkritik mengintepretasikan sebagai skenario buruk dengan karakter dangkal, saya melihat langkah mengarahkan yang sengaja hal ini sebagai suatu kesengajaan Sengaja, maksudnya sifat mereka buruk keburukan sifat mereka supaya tindakannya yang menekankan pada aspek kekurangan sifat manusia, menceritakan Menggambarkan cerita tentang sekelompok astronaut aneh, egosentris dan kurang bersedia bekerja bersama waktu menghadapi kiat rahasia kehidupan di bumi menjengkelkan untuk penonton yang harapkan orang bijak dan misi berhasil. Gambar itu Penggambaran itu sebenarnya menunjukkan orang yang berpikiran kecil dan tidak bisa mengotrol nasib sendiri. Tapi, Tetapi, kalau melihat dari kejauhan jika ditelaah lebih lanjut, kita tidak hanya lebih bisa menhargai daya teknologi modern yang tertinggi dan kesenian surealis, karya H.R Giger, tapi tetapi juga menikmati tontonan sinematik yang sebetulnya rumit.
your bahasa is complicated, it's complicated that makes me dizzy.haha..:D, no problem is the process to learn Indonesian, practice makes perfect you know. By the way where did you get this news? Is it from English news, so you translate into Indonesian? I didn't get what you mean about the line kurang bersedia.......
Can you explain what do you mean about that? or just give me the news..I'll be glad to correct it. You can just say menceritakan, not menggambarkan cerita. Also teknologi modern is high technology, cuz it's modern, so you don't need to say teknologi modern yang tertinggi, in Indonesian language is called redundancy.
ulasan "Prometheus" bagian 3, terakhir
Narasi Sinopsis film Prometheus berlimpah penuh dengan misteri rahasia, pertanyaan terbuka sesuatu yang perlu dipertanyakan mengenai sifat-sifat dari ras alien dan petunjuk-petunjuk untuk memahami bagaimana asal usul munculnya rakasa raksasa utama Alien disebut sebagai (terkenal seperti “xenomorph”) terjadi. Cerita ini adalah ide berani yang menceritakan tentang mengenai awal kehidupan di bumi dan hubungan manusia dengan mahluk makhluk lain di alam semesta.
Seperti semua seri film seri intergenerasi, setiap kali rilis, film ini belum memenuhi keinginan bagian baru direncana penggemar yang lebih tua membangun harap-harap yang sulit dipenuhi. Selain itu, pada pandangan pertama film ini memiliki ada kesenjangan kelebihan dan kelemahan lain yaitu besar di antara potensi untuk cerita aspek visual yang luar biasa mengesankan kalau diberi aspek visual yang sudah luar biasa, dan hasil miskin mengenai skenario dan dinamik karakter yang kurang. Namun, setelah sebentar lagi, Meskipun demikian, kita akan memahami ada kecerdikan tersembunyi dalam cerita Prometheus. Pertama-tama, filmnya menujukkan menunjukkan sejauh mana imajinasi manusia, bagaimana kita mengartikan tempat dan peran manusia dalam alam semesta. Oleh karena itu, Film ini benar-benar sangat berinspirasi memberikan inspirasi dan memiliki efek visual yang bagus.
Selain itu,ceritanya pasti punya memiliki beberapa kelemahan lainnya, tetapi sangat bagi sangat menarik untuk ditonton. menonton Meskipun demikian Menurut Ridley Scott, film ini mendapatkan banyak kritik dan kekecewaan tidak mengherankan ada banyak kritik dan kekecewaan tentang penggambaran asal usul Alien.
dan kesan visual salah satu dari jenis. Di mana Pengkritik berpendapat bahwa sebagai skenario film ini buruk dan karakter pemainnya dangkal, saya melihat ini sebagai suatu kesengajaan. langkah mengarahkan yang sengaja. Sengaja, Kesengajaan di sini dilihat dari maksudnya karakter mereka tokoh film yang buruk supaya tindakannya yang menekankan pada aspek kekurangan kelemahan sifat manusia tentang sekelompok astronaut aneh, egosentris dan kurang bersedia bisa bekerja sama waktu dalam menguak kiat rahasia misteri kehidupan di bumi yang menyebabkan menjengkelkan untuk penonton kesal. Penonton tadinya berharap harapkan orang bijak dan misi lakon film tersebut berhasil. Cerita itu sebenarnya menunjukkan orang yang berpikiran kecil dan tidak bisa mengotrol nasib sendiri. Jika kita kalau melihat telaah dari sisi lain dari kejauhan, film ini membuat kita untuk tidak hanya lebih bisa menghargai daya teknologi modern yang tertinggi, kesenian surealis, karya H.R Giger, dan juga tapi juga untuk menikmati tontonan sinematik yang sebetulnya benar benar rumit.
I tried to correct it once again, you shouldn't had made a sentence in Indonesian language word by word, cuz it's not correct. Also if you wanna make a contrary in sentences, you should understand the first and second meaning is about contrary or not, when you use meskipun, namun, tetapi, etc. The last one, you should read again your paragraph when you finish it, I read your paragraph, some sentences have no coherence between the first sentence and other sentences. It's like you're out of way, hope you learn better..The point is writing a paragraph needs cohesion/unity, coherence and effective sentences. PS: there will be subject first in sentences.